368x60px

Labels

Blogger news

Senin, 06 Mei 2013

Makalah Penegertiana dan Jenis-Jenis Belajar


PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS BELAJAR

Makalah ini disusun guna untuk memenuhi tugas
mata kuliah psikologi pendidikan

                                    Dosen pembimbing     : Dr. Mustaqim      













Disusun Oleh Kelompok 3:
1. Ahmad Arif
2. Ahmad Baedlowi
3. Ahmad Nawawi
 


INSTITUT ISLAM NAHDLATUL ULAMA’(INISNU)JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH SEMESTER IV A
Jln.Taman Siswa No 9 Pekeng Tahunan Jepara
Kode Pos 59427, telp/FAX (0291)593132




KATA PENGANTAR
Rasa Syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME. Karena limpahan rahmat dan hidayahnya kami bisa melaksanakan tugas sebagai insan, serta masih diberi kesempatan untuk mencari ilmu, sehingga kami bisa menulis serta menyelesaikan makalah Psikologi Pendidikan yang sederhana ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dari Zaman Jahiliyah menuju Addinul Islam yang terang benderang.
Bergema seiring nada mengalunkan kata hati yang senantiasa mengungkapkan getaran jiwa, Penyusun dengan penuh kesadaran diri bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini dengan keterbatasan kemampuan dan kedangkalan ilmu yang kami miliki. Makalah ini kami beri judul “ Pengertian dan Jenis-Jenis Belajar”, adalah sebagai sarana kami menuntut ilmu, serta guna memenuhi tugas  semester  4 Tahun Akademik 2012. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Dr. Mustaqim., Selaku dosen pembimbing, serta semua pihak yang telah membantu kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan, kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam tulisan yang sederhana ini, serta masukan yang positif, saran dan kritik untuk kesempurnaan makalah ini, serta untuk menambah ilmu yang sangat kami harapkan.
Semoga makalah yang sederhana ini  dapat bermanfaat untuk kami serta orang- orang yang sudi meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini khususya Mahasiswa Fakultas Tarbiyah INISNU Jepara.
Akhirnya kepada Illahi kita berharap dan berdo’a, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun umumnya bagi pembaca dan tercatat sebagai amal saleh dan menjadi motivator bagi kami. Amin …
Jepara, 16 Dapril 2013
      Penulis
           ( Kelompok 3)

DAFTAR ISI

                                                                                                            Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................              i
KATA PENGANTAR.....................................................................              ii
DAFTAR ISI....................................................................................             iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................             1
B.     Rumusan Masalah............................................................             1
C.     Tujuan Penulisan.............................................................              1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Belajar...........................................................              2
B.     Jenis-Jenis Belajar...........................................................              3
BAB III PENGAKIRAN
A.    Simpulan.........................................................................              6
B.     Penutup............................................................................             6
DAFATAR PUSTAKA...................................................................               7


 
BABI
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya.  Dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat. Sehingga permasalahan pendidikan tidak hanya terletak pada siswa dan guru tetapi masyarakat dan pemerintah juga turut andil dalam masalah pendidikan.
Pendidikan yang dimaksud disini adalah proses belajar mengajar secara formal di lembaga pendidikan khususnya sekolah. Adapun pengertian belajar itu sendiri, menurut American Heritage Dictonary mendefinisikannya sebagai berikut: “      To gain knowladge, comprehension, or mastery though experience or study” [untuk mendapatkan pengetahuan, pemahaman, atau penguasaanmelalui pengalaman atau studi]. Namun para psikolog menganggap definisi ini tidak bisa diterima, sebab ada istilah yang samar di dalamnya, seperti pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan.[1] Sehingga belajar (learning) adalah salah satu topik yang sangat penting dalam psikologi dewasa ini karena konsepnya yang sulit didefinisikan, serta jenis-jenis belajar yang sulit untuk di menifestasikan.
Oleh karena itu pada makalah ini kami akan mengemukakan beberapa gagasan tentang pengertian dan jenis-jenis belajar yang dapat kami tuangkan dalam makalah ini.
B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan belajar?
2.      Bagaimana jenis-jenis belajar dalam pendidikan?
C.    Tujuan masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian belajar
2.      Untuk mengetahui banyaknya jenis belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggap demikian biasanya akan merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan (verbal) sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru.
Di samping itu, ada juga sebagian orang yang memandang belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada pelatihan membaca dan menulis. Berdasarkan persepsi semacam ini, biasanya mereka akan merasa cukup puas bila anak-anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat, dan tujuan keterampilan tersebut.
Untuk menghindari ketidaklengkapan persepsi tersebut, penyusun akan melengkapi sebagian definisi mereka dengan komentar dan interpretasi seperlunya.
Menurut Conbach, Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman. Karena dengan pengalaman tersebut, pelajar menggunakan Panca Inderanya.
Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah . . . a proces of progressive behavior adaptation. Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforcer).
Skinner, seperti juga Pavlov dan Guthrie, adalah seorang pakar teori belajar berdasarkan proses conditioning yang pada prinsipnya memperkuat dugaan bahwa timbulnya tingkah laku itu lantaran adanya hubungan antara stimulus (rangsangan) dengan respon. Namun, patut dicatat bahwa definisi yang bersifat behavioristik ini dibuat berdasarkan hasil eksperimen dengan menggunakan hewan, sehingga tidak sedikit pakar yang menentangya.
Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat memengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Jadi, dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila memengaruhi organisme.[2]
Dalam penjelasan lanjutannya, pakar psikologi belajar itu menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apa pun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar. Sebab, sampai batas tertentu pengalaman hidup juga  berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Mungkin, inilah dasar pemikiran yang mengilhami gagasan everyday learning (belajar sehari-hari) yang dipopulerkan oleh Profesor John B. Biggs.[3]
Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change in an organism’s behavioral reportoire that occurs as a result of experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.[4]
B.     Jenis-Jenis Belajar
Dalam peroses belajar dikenal adanya bermacam-macam kegiatan yang memiliki corak yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman jenis belajar ini muncul dalam dunia pendidikan sejalan dengan kebutuhan kehidupan manusia yang  juga bermacam-macam.
Sebagaimana Genre berpendirian bahwa memang belajar dipengaruhi oleh 2 hal yakni variabel dalam diri dan di luar diri individu yang saling berinterakis. Dengan pandangan elitnya itu, genre merinci proses belajar menjadi delapan jenis belajar, yaitu:
1.      Signal learning atau belajar isyarat
Belajar isyarat adalah belajar yang dimulai dengan mengenal adanya isyarat, tanda atau petunjuk yang mengimplikasikan pada proses perubahan perilaku, misalnya berhenti bicara karena mendapat isyarat telunjuk mulut sebagai tanda tidak boleh ribut, berhenti mengendarai sepeda motor diperempatan jalan saat lampu merah menyala.
2.      Stimulus-response learning atau belajar stimulus respon
Belajar stimulus respon adalah proses perubahan perilaku yang dihasilkan oleh terciptanya relasi antara stimulus atau rangsangan dengan respon atau jawaban atas stimulus,misalnya timbul selera makan karena mencium bau sate, melakukan perbuatan karena ada komando, berlari karena mendengar suara anjing menggonggong di belakang.
3.      Chaining learning belajar rangkaian
Belajar rangkaian adalah terjadi melalui perpaduan berbagai proses stimulus-respon, sehingga melahirkan perilaku segera atau spontan seperti konsepsi merah-putih, panas-dingin, ibu-bapak, kaya-miskin.
4.      Verbal association learning atau belajar asosiasi verbal
Belajar asosiasi verbal adalah proses memahami perbuatan (konsep, prinsip, benda, situasi dan lain-lain) melalui proses penyerupaan hal itu dengan suatu benda (verbal). Misalnya perahu itu seperti badan itik atau kereta api itu nampak seperti keluang (kaki seribu) atau wajahnya seperti bulan kesiangan
5.      Discrimination learning atau belajar perbedaan atau deskriminasi
Belajar deskriminasi adalah belajar memahami sesuatu hal dengan cara melihat perbedaan karakteristik yang dimiliki oleh objek belajar. misalnya membedakan jenis tumbuhan atas dasar urat daunnya, suku bangsa menurut tempatnya, dan negara menurut tingkat kemajuan.
6.      Concept learning atau belajar konsep
Belajar konsep adalah aktivitas individu dalam memahami suatu benda, proses, gejala, aturan, pengalaman melalui proses mengenal ciri-cirinya, contoh, dan sifat dari ciri-ciri itu. Pemahaman tersebut selanjutnya dapay digunakan oleh individu dalam memahami hal-hal yang sama yang lebih luas, lebih banyak; misalnya pemahaman terhadap manusia adalah termasuk makhluk khidup dengan  cara melihat contoh dan ciri-ciri manusia dibandingkan dengan non manusia, misal binatang atau tumbuh-tumbuhan. Nampaknya belajar konsep merupakan peningkatan dari belajar deskriminasi.
7.      Rule learning atau belajar hukum atau aturan
Belajar hukum adalah belajar membangun prinsip atau aturan dengan menggunakan serangkaian fakta, data, peristiwa, dan pengalaman yang telah diketahui atau dialami sebelumnya. Aturan yang dibangun itu berupa kesimpulan yang berlaku umum dan karenanya dapat diterapkan pada situasi yang sama yang  jangkauan dan cakupannya lebih luas. Misalnya ditemukan bahwa benda memuai bila dipanaskan, iklim suatu tempat dipengaruhi oleh tempat kedudukan geografis dan astronomi di muka bumi, harga dipengaruhi oleh penawaran dan permintaan.[5]
8.      Problem Solving Learning atau Belajar pemecahan masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis, logis dan  teratur. [6]

BAB III
PENGAKIRAN
A.    Simpulan
Dalam makalah ini yang pertama adalah berisi tentang pengertian belajar, didalam pengertian tersebut itu terdapat berbagai pendapat yang berbeda antara satu dengan yang lain sesuai dengan pribadi tokoh masing- masing; sedikit memberikan tanggapan terhadap pengertian tersebut bahwa belajar adalah suatu usaha yang bisa dilakukan dengan cara beradaptasi, pengalaman, mata pelajaran atau informasi yang dengan cara-cara tersebut seseorang mampu untuk merubah perilakunya walaupun relatif permanen atau bersifat sementara.
Kemudian yang kedua adalah tentang Jenis-jenis belajar; dimana jenis belajar, menurut genre itu terbagi atas delapan macam menurut yaitu:
1.      Signal learning atau belajar isyarat
2.      Stimulus-response learning atau belajar stimulus respon
3.      Chaining learning belajar rangkaian
4.      Verbal association learning atau belajar asosiasi verbal
5.      Discrimination learning atau belajar perbedaan atau deskriminasi
6.      Concept learning atau belajar konsep
7.      Rule learning atau belajar hukum atau aturan
8.      Problem Solving Learning atau Belajar pemecahan masalah

B.     Penutup

Demikianlah materi yang dapat kami sajikan dalam makalah ini; kita tahu bahwa di dalam dunia ini tidak ada satupun yang sempurna, terutama makalah kami. Untuk itu kami mohon kritik dan saran yang konstruktif untuk kebaikan makalah berikutnya.


DAFTAR PUSTAKA

J. Lawson, Michel. 1991. Testing for Transfer Following Strategy Training”, dalam Evans, Glen (editor), Learning and Teaching Cognitif Skills. Hawthorn: The Australia Council for Education Research Ltd.
Olson , Hergenhahn Matthew H.. 2010.  Theoris of Learning. Jakarta: Kencana
Saripudin, Udin. 1995. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
Sukmadinata , Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi ProsesPendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, Muhibbin M,Ed. 2011. Psikologi pendidikan. Edisi Pertama, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Wittig, Arno F. 1981, Psychology of learning. Schaum’s Out-line Series. New York: Mc. Grow Hill Book Company.



     [1] Hergenhahn Matthew H. Olson, Theoris of Learning, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm.2.
     [2] Muhibbin syah, Psikologi pendidikan. Edisi Pertama, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), 88-89
     [3] Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), hlm.70
    [4] Arno F. Wittig, Psychology of learning. Schaum’s Out-line Series, (New York: Mc. Grow Hill Book Company, 1981), hlm.60

     [5] Udin Saripudin, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam,1995), hlm.27-33
     [6] Michael J. Lawson, “Testing for Transfer Following Strategy Training”, dalam Evans, Glen (editor), Learning and Teaching Cognitif Skills, (Hawthorn: The Australia Council for Education Research Ltd, 1991), hlm.121










1 komentar:

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates